Komisi VI Beri Jempol untuk Pelindo I

20-02-2015 / KOMISI VI

Keberhasilan Badan Usaha Milik Negara - BUMN PT Pelindo I untuk tidak terlibat dalam perebutan anggaran PMN (Penyertaan Modal Negara) dinilai sebagai hal positif. Kondisi ini menunjukkan perusahaan plat merah ini sudah dapat membangun kemandirian.

 

"Kami memberikan apresiasi kepada Pelindo I perihal alasan tidak meminta PMN. Kita sungguh beri apresiasi karena itu berarti tidak menetek lagi kepada pemerintah. Kita berikan jempol kepada Pelindo yang mampu mandiri dalam konteks pengembangan daripada Pelindo ini," kata anggota Tim Kunjungan Spesifik Komisi VI Nasril Bahar dalam pertemuan dengan pimpinan PT Pelindo I di Pelabuhan Belawan, Medan, Sumut, Selasa (17/2/15).

 

Pada bagian lain wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumut III ini memberikan apresiasi atas keberhasilan program Bina Lingkungan PT Pelindo I yang menurutnya sudah sesuai dengan amanat UU no.19 tahun 2003 tentang BUMN.

 

Bicara pada kesempatan yang sama anggota Komisi VI dari Fraksi PPP Iskandar Dzulkarnain Syaichu meminta penjelasan terkait upaya Pelindo I melakukan pembangunan Terminal Muti Purpose di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara yang membutuhkan biaya investasi sebesar Rp4,99 triliun.

 

Secara khusus ia juga mengingatkan agar perusahaan BUMN ini dapat konsisten di jalur bisnis inti perusahaan. Wakil rakyat dari daerah pemilihan Jatim X ini juga meminta paparan tentang kondisi anak perusahaan PT Pelindo I dengan prospek bagus dan yang masuk kategori gagal.

 

Dalam penjelasannya Direktur Bisnis PT Pelindo I Syahputra Sembiring mengatakan salah satu alasan mengapa perusahaannya tidak mengajukan PMN adalah karena saat ini posisi kas perusahaan cukup memadai Rp1,27 triliun. Selain itu kegiatan pengembangan pelabuhan juga dilakukan melalui sinergi BUMN dan dukungan perbankan.

 

"Kita berbangga pengembangan Kuala Tanjung sampai hari ini tidak menggunakan dana asing," kata dia. Dalam kesempatan kunjungan tersebut Tim Kunjungan Spesifik Komisi VI yang dipimpin Heri Gunawan memantau sejumlah fasilitas Pelabuhan Belawan diantaranya jalur khusus keretaapi untuk mengangkut minyak sawit (CPO). (iky) foto: ibnur/parle/hr

BERITA TERKAIT
Asep Wahyuwijaya Sepakat Perampingan BUMN Demi Bangun Iklim Bisnis Produktif
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana akan melakukan rasionalisasi BUMN pada tahun 2025. Salah...
147 Aset Senilai Rp3,32 T Raib, Komisi VI Segera Panggil Pimpinan ID FOOD
09-01-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengungkapkan raibnya 147 aset BUMN ID Food senilai Rp3,32 triliun. Menanggapi laporan tersebut,...
Herman Khaeron: Kebijakan Kenaikan PPN Difokuskan untuk Barang Mewah dan Pro-Rakyat
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen akan mulai berlaku per 1 Januari 2025. Keputusan ini...
Herman Khaeron: Kebijakan PPN 12 Persen Harus Sejalan dengan Perlindungan Masyarakat Rentan
24-12-2024 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron menyoroti pentingnya keberimbangan dalam implementasi kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai...